Inspirasi Menata Interior Meja Perapian untuk Menyambut Lebaran

Review Film Pawn, Siap-Siap Tisu Sebelum Menonton Drama Keluarga Menguras Air Mata Ini

 

Judul                     : Pawn

Durasi                   : 1 Jam 53 Menit

Tahun Rilis           : 2020

Sutradara            : Kang Dae Kyu

Genre                   : Drama Keluarga

Para Pemain       :

Park So Yi sebagai Seung Yi kecil

Ha Ji Won sebagai Seung Yi dewasa

Sung Dong Il sebagai Doo Seok

Kim Hee Won sebagai Jong Bae

 

Kalau melihat penangih hutang di dunia nyata sepertinya hanya kata menakutkan yang terlintas di kepala kita. Namun, ada sisi lain dari seorang penagih hutang yang jarang kita ketahui – lebih tepatnya kita tidak mau tahu, karena keburu takut.

Seorang penagih hutang juga manusia, perlu memenuhi kebutuhan hidupnya, sama seperti kebutuhan kita sebagai manusia. Sisi lain dari para penagih hutang inilah yang diangkat dalam drama keluarga berjudul Pawn ini.

Cerita bermula saat tokoh utama wanita–Seung Yi, yang diperankan oleh Ha Ji Won mendapatkan informasi dari seseorang yang sudah lama dicarinya. Kemudian cerita bergulir ke kehidupan masa kecil tokoh utama. Anak kecil yang diperankan oleh Park So Yi inilah yang akan banyak berinteraksi dengan dua tokoh pria–Dook Seok dan Jong Bae.

Vibe cerita dari film ini hampir mirip dengan film A Taxi Driver, sebuah pertemuan tidak terduga antara dua atau tiga tokoh yang tidak saling, kemudian terjalin ikatan yang kuat saat harus menghadapi suatu masalah.

Baca juga : Review Film A Taxi Driver

Bedanya, di film A Taxi Driver, sepanjang film kita akan disuguhkan emosi naik turun dari pertengkara dan saling membantu dua tokoh utamanya, sedangkan di film Pawn, pada seperempat jam pertama kita sudah bisa menebak kalau dua penagih hutang Dook Seok dan Jong Bae akan membantu Seung Yi yang dijadikan jaminan.

Dalam film ini juga diangkat juga problematikan yang dihadapi para imigran gelap di Korea Selatan, orang-orang yang disebut sebagai orang Tiongkok-Korea yang terlibat masalah, baik dengan negara asal, maupun dengan negara tujuan. Seung Yi dan ibunya adalah para imigran ini, yang harus melunasi hutang atas nama ayah Seung Yi.

Film ini mengajarkan dan membuka mata kita bersama betapa bahayanya utang. Iyap, kalau tidak perlu, sebaiknya kita memang harus menghindari utang. Utang, apalagi di zaman teknologi seperti ini, semakin mudah dan marak, sekarang saja pinjaman bisa dilakukan secara online, salah-salah malah menjerumuskan seseorang.

Parahnya, kalau kita ceroboh dan tergoda dengan utang, bisa jadi orang-orang terkasih kita malah jadi korban, kemudian harus dijadikan ‘jaminan’ sampai kita bisa melunasi utang, seperti permasalahan utang yang digambarkan dalam film ini.

Dalam film ini diangkatlah bagaimana sisi kemanusian dari seorang penagih hutan dari sebuah lembaga pemberi modal. Sung Dong Il dan Kim Hee Won yang memerankan dua penagih hutang dalam film, digambarkan bisa luluh oleh kepolosan gadis kecil yang mereka jadikan ‘jaminan’ dan terpisah dari ibunya.

Sebagai penonton, aku bisa mengambil sudut pandang lain, tidak bisa menyalahkan para penagih utang sepenuhnya, karena mereka juga perlu makan dan menghidupi keluarga. Memang kebanyakan image yang tercipta selama ini para penagih utang itu sangat kejam, sangar, dan tidak berperasaan. Padahal, di satu sisi, mereka sedang menjalankan tugas, menagih utang dari orang-orang yang meminjam uang.

Sebenarnya, tidak hanya dua pria yang menjadi penagih utang saja yang jadi luluh dengan gadis kecil dalam film ini. Aku juga jadi jatuh cinta dengan Seung Yi Kecil yang diperankan oleh Park So Yi. Penonton dibawa mengikuti kisah Seung Yi kecil hingga dewasa, mengikuti perjalanan Seung Yi mencari seseorang yang selama ini dirindukannya.

Spoiler … siap-siap tisu, ya 🤧

Written by Mu'ala

Komentar

  1. Jujur film ini adalah salah satu wishlist aku sih soalnya banyak yg bilang bagus. Okedeh next mungkin aku bakalan nonton film ini. Banyak banget pelajaran hidupnya berarti ya? Makasih kak reviewnya hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Pelajaran hidupnya dalam sekali. Dan ending-nya itu loh yang bikin banjir air mata. Selamat menonto ya, Kak :-)

      Hapus

Posting Komentar