- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tokoh
utama novel ini adalah Sintong, seorang pemuda yang berkerja di toko buku
bajakan. Tema yang diangkat di novel ini jugalah yang membuatku akhirnya
membaca novel ini. Novel ini aku dapatkan dari temanku sebagai hadiah ulang
tahun, aku dan temanku sama-sama pembaca buku-buku terbitan Tere Liye.
Walaupun bukan penggemar beratnya, aku selalu menunggu kelanjutan novel seri Bumi. Kemudian, mulailah aku membaca novel-novel lain dari Tere Liye.
Kembali ke Sintong, si penjaga toko buku bajakan yang diberi nama Toko Buku Berkah. Toko buku ini milik Pakde-nya Sintong. Di toko buku inilah nantinya Sintong bertemu dengan dua gadis yang akhirnya menggerakan si tokoh utama novel ini untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Iya, Sintong ini lagi kejar-kejaran dengan masa tenggang kuliahnya.
Demi menyelesaikan pendidikannya, Sintong akhirnya harus berurusan dengan pencarian jejak buku-buku langka karangan Sutan Pane.
Perjalanan panjang ini membawa Sintong bersinggungan lebih banyak dengan dunia bajak-membajak buku. Perjalanan Sintong ini juga menjadi sindiran halus bagi pengguna barang bajakan. Kita tidak bisa memungkiri terhindar dari pembajakan karya yang ternyata sangat merugikan banyak orang, bukan hanya si pemilik karya asli.
Novel ini menuturkan topik pembajakan dan penggunaan barang
illegal lainnya dengan bahasa ringan dan sangat dekat sekali dengan kehidupan.
Tokoh utama Sintong dalam novel ini pun masuk dalam lingkungan penjualan produk
bajakan.
Dari membaca bab-bab awal, dapat ditebak kalau tokoh utama
bisa keluar dari lingkaran barang bajakan yang sudah digelutinya sejak lama,
tetapi konflik-konflik lain yang disuguhkan dalam novel ini membuatku tidak
menyadari kalau sudah menghabiskan puluhan halaman dalam sekali baca, dalam dua
sampai tiga hari novel ini sudah bisa dirampungkan.
Novel ini tidak sekadar menghakimi dan menyalahkan satu-dua
pihak, hanya sebuah pengingat agar kita tidak melakukan sebuah kecurangan. Hal paling
berkesan dari buku ini adalah ajakan untuk bisa mengucapkan ‘selamat tinggal’
dengan hal-hal buruk yang pernah dilakukan. Aku dan kamu bisa mengakuinya baik
secara terang terangan maupun diam-diam, senyaman diri sendiri, karena yang
terpenting adalah kita berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
Aku jadi teringat dahulu pernah secara tidak sengaja membeli
novel bajakan, novel tersebut aku beli di salah satu toko buku online di
marketplace, saya tergiur dengan harga murah dan bodohnya tidak menyadari kalau
itu adalah novel bajakan. Bagi pengguna barang bajakan sebenarnya juga
dirugikan, seperti pengalamanku membeli novel bajakan seperti yang aku
ceritakan dalam artikel ini: Ruginya Beli Novel Bajakan.
Hingga sekarang novel bajakan itu tetap aku simpan. Aku coret-coret untuk membuat beberapa sketsa, Aku terlalu malu untuk memberikannya pada teman ataupun menyumbangkannya ke perpustakaan daerah seperti yang aku lakukan beberapa bulan terakhir ini saat menyadari kalau menyimpan buku terlalu banyak di rumah membuat manfaat suatu buku menjadi berkurung.
Mari ucapkan selamat tinggal untuk kebiasan-kebiasaan buruk yang sudah membelenggu kita selama ini. 🧡🧡🧡
Written by Mu'ala
Komentar
Posting Komentar