Inspirasi Menata Interior Meja Perapian untuk Menyambut Lebaran

Review Novel 'Laura' karya Vera Caspary: Novel Penuh Intrik dan Kejutan yang Tak Terlupakan

 

Judul Buku: Laura

Penulis: Vera Caspary

Penerbit: Laksana

Tahun terbit: 2022

Genre: Fiksi kriminal

Novel "Laura" karya Vera Caspary adalah karya sastra klasik yang menggabungkan elemen misteri, kejahatan, dan romansa dalam sebuah kisah yang tak terlupakan. Dalam novel ini, pembaca akan mengikuti penyelidikan tentang kasus pembunuhan wanita tanpa wajah di apartemen Laura Hunt.

Laura Hunt adalah gambaran wanita modern yang diimpikan banyak wanita di kota-kota besar, cantik, anggun, sangat ambisius, memiliki karier bagus, dengan sedikit kemisteriusan yang membuat banyak pria mengidam-idamkannya.

Tidak ada yang bisa menolak pesona Laura, termasuk Waldo dan seorang detektif profesinal bernama Mark. Namun nahas, Laura yang dipuja banyak laki-laki harus berakhir pada kasus pembunuhan yang mengubahnya menjadi mayat tak berwajah.

Waldo ada kunci utama yang perlu diselidiki oleh Detektif Mark. Tanpa disadarinya, tahu-tahu Mark ikut terpesona oleh keanggunan dan kecantikan seorang Laura–seorang wanita yang sudah mati, korban yang sedang diselidikinya.

Terdapat kisah romansa yang mengiringi perjalanan menemukan ‘si pembunuh’ dalam novel misteri-detektif ini, yaitu kisah Mark-si detektif, yang jatuh hati kepada seorang perempuan yang dikabarkan meninggal–Laura. Para pembaca akan digiring dari awal untuk menebak siapa pelaku penembakan yang terjadi di apartemen Laura.

Novel setebal 248 halaman ini memiliki 5 bagian yang mengambil sudut pandang yang berbeda pula. Pada bagian pertama mengambil sudut pandang Waldo Lydecker (POV 1), yang menurut pendapatku pribadi sedikit dicerna kalimatnya. Tokoh Waldo memiliki karakter bisa memelintirkan kata-kata, begitu rumit dipahami jika hanya dibaca sekali atau terlalu cepat, kalian akan mengerti maksudku saat membaca bab-bab awal novel ini.

Pada bagian kedua barulah aku mulai mengerti arah cerita, yang mengambil sudut pandang Mark McPherson, seorang detektif yang menangani kasus kematian Laura Hunt. Pada bagian ketiga mengambil sudut pandang penulis, yang hanya terdiri dari 1 bab saja.

Pada bagian keempat, pembaca diajak menelusuri cerita dari sudut pandang Laura Hunt. Sedangkan pada bagian penutup kisah misteri-detektif ini, yakni bagian kelima, pembaca kembali diajak mengikuti cerita dari sudut pandang detektif Mark. Pada bab-bab penutup, sebagian pembaca mungkin akan mendapatkan plot twist-tercengang (terutama aku), oleh rasa ngeri akibat menyaksikan betapa menakutkannya seorang psikopat.

 Kutipan-Kutipan dari Novel Laura Karya Vera Caspary

“Kejahatan tidak berhenti hanya karena ini hari Minggu.” – Page 12

“Kadang-kadang wajah orang asing lebih akrab daripada wajah sahabatmy.” – Page 43

“Ketika kau mengenal banyak orang, kesepian menjadi suatu kemewahan.” – Page 225

Kejahatan telah mati bersamanya dan Laura ingat bahwa Waldo baik terhadapnya. – Page 283

Ketika perasaan pria yang rapuh terancam, ketika wanitanya sendiri menuntut lebih daripada yang bisa diberikan oleh sip ria, kemarahan pria itu menimbulkan keinginan untuk menghancurkan si wanita. Namun, wanita terbuat dari tulang rusuk Adam, tidak dapat dihancurkan seperti yang dikisahkan legenda, dan tidak ada pria yang akan bisa membidikkan kemarahannya dengan tepat untuk menghancurkan si wanita. – page 283

 

 

Komentar