Inspirasi Menata Interior Meja Perapian untuk Menyambut Lebaran

Review Buku No One is Too Small to Make a Different by Greta Thunberg

 


From Small Action to Big Impact

Sangat kecil, bukunya pun sangat kecil. Baru saja menggema, Greta bahkan menurutku sangat muda, jika mengukur dari angka-angka yang disematkan pada usianya. Namun, yang kecil bukan tanpa arti, bukan sesuatu yang sia-sia. Senang bagaimana akhirnya bisa membaca buku ini, karena aku tidak mendengarkan semua pidato dan fakta-fakta yang disampaikan oleh Greta tentang krisis bumi. Berikut ada beberapa kalimat, kutipan dari buku tipis tetapi penuh makna ini:

 “We already have all the facts and solutions. All we have to do is to wake up and change.”

 Seperti yang sudah diketahui, Greta salah satu dari banyaknya aktivis serta ilmuwan yang mencoba menyampaikan semua fakta dan segala hal yang sudah terjadi pada bumi. Fakta sudah terpampang, solusi sudah banyak diajukan, solusi yang jika kita tidak bangun dan bergerak, semua hanyalah data dan deretan laporan yang dibacakan oleh pembawa berita.

And why should I be studying for a future that soon will be no more, when no one is doing anything what so ever to save tahat future?

Membaca buku ini membuatku menyadari sesuatu, karena kebanyakan dari kita, para orang dewasa hanya meminta mereka untuk belajar, meminta mereka menelan begitu saja semua teori yang diajarkan di sekolah, tanpa menyisakan sedikit kepastian bagi mereka untuk menemui apa yang mereka pelajari di sekolah.

Some people say that we are fighting for our future, but that is not true. We are not fighting for our future, we are fighting for everyone`s future. I have not met one single climate activist who is fighting for the climate for money.

Terima kasih untuk semuanya, yang telah berjuang untuk tidak teterusan menzalimi bumi. Kadang bencana alam disalahartikan, bukan untuk mengambil pelajaran dan merenungi sikap, mengujarkan kata-kata kasar sepertinya lebih mengiurkan. Dan untuk para aktivis lingkungan, yang memilih mengambil sudut pandang lain dalam menyikapi bencana alam, yang selalu dicurigai, yang selalu dicerca sebagian manusia, kalian luar biasa.

Dalam kehidupan ini banyak fakta lain tentang manusia yang sangat luar biasa, seperti yang disampaikan oleh Greta.

Homo sapiens have not yet failed. Yes, we are failing, but there is still time to turn everything around. We can fix still fix this, we still have everything in our own hands. Solving the climate crisis is the greatest and most complex challenge that Homo sapiens have ever faced. The main solution, however is so simple that even a small child can understanding. Everything need to change. And it has to start today. It is time to rebel.

Rebel … memberontak, jika itu yang terlihat dan harus terucap, karena perlu adanya perubahan. Dalam kekacauan dan banyaknya bencana, tetap ada kata tetapi, tidak ada kata terlambat untuk bergerak, untuk memperbaiki.

It is still not too late to act.

We children shouldn`t have to do this. But, since almost no one is doing anything, and our very future is at risk, we fell like we have to continue. We children are doing this to wake up the adults up. We children are doing this for you to put your differences aside and start acting as you would in a crisis, we children are doing this because we want our hope and dreams back.

Mendengarkan tidaklah cukup, duduk manis dengan membaca fakta tentang polusi dan solusi-solusi yang pasif tidaklah cukup. Kita yang punya hak dalam pengambilan kebijakan, kita yang katanya ‘dewasa’ haruslah mulai benar-benar dewasa saat mengambil keputusan. Perlu ada aksi, perlu suatu tanggung jawab pada apa yang kita beri dan ajarkan pada anak-anak di sekolah. Tentang mimpi yang tidak sebatas khayalan untuk kehidupan masa depan mereka.

Bersama mimpi dan harapan, kuselipkan doa untuk anak-anakku, untuk anak dari anakku, semoga mereka bisa melihat apa yang mata kanak-kanakku lihat. Dan seperti yang diucapkan oleh Greta, aku juga akan dengan senang hati meneruskan ucapannya.

Thank you everyone for your kind support! It brings me hope.

Written by Mu’ala


Komentar

Posting Komentar